Di beberapa tempat (banjar) di seputaran kota denpasar tampak lebih semarak dari biasanya. Kegiatan menyambut tahun baru saka 1937 atau dalam kalender masehi 21 maret 2015 yang lebih di kenal dengan hari raya Nyepi, yang mana pada hari ini umat hindhu di Bali (khususnya) merayakan tradisi unik menyambut tahun Baru. Keramaian akan terjadi sebelum Tahun Baru saka, yang di kenal dengan hari pengrupukan jatuh pada tanggal 20 maret 2015, masyarakat Bali percaya pada hari itu, adalah hari persiapan dan menjauhkan segala bentuk negatifitas yang nantinya bisa mengganggu kekusyukan dalam merayakan hari raya Nyepi. Tampak Ogoh-Ogoh sudah mulai dipersiapkan, ogoh-ogoh (menurut wikipedia) Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. Rekaman Bentuk dan Rupa ogoh-ogoh yang akan di arak di seputaran Denpasar Timur :
Keesokan harinya, tibalah Hari Raya Nyepi Saka 1937 sesungguhnya. Pada hari ini suasana seperti mati. Tidak ada kesibukan aktivitas seperti biasa. Pada hari ini umat Hindu melaksanakan “Catur Brata” Penyepian.
Catur Berata Penyepian :
- amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api)
- amati karya (tidak bekerja)
- amati lelungan (tidak bepergian), dan
- amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan)
Serta bagi yang mampu juga melaksanakan tapa, brata, yoga, dan semadhi. Selamat Merayakan Hari Raya Nyepi bagi yang merayakan. Salam damai 2015 !