Pernahkah kamu membayangkan berdiri di kaki Gunung Agung, merasakan aura magis Pura Besakih, lalu bertanya-tanya, “Setelah ini, ke mana lagi?”
Banyak yang mengira perjalanan ke Bali Timur selesai setelah mengunjungi Pura Besakih yang agung. Padahal, petualanganmu justru baru saja dimulai! Kawasan di sekitar “Mother Temple” ini adalah sebuah ekosistem pariwisata yang hidup, penuh dengan permata tersembunyi yang menunggu untuk kamu temukan. Popularitas Pura Besakih sebagai pura terbesar dan tersuci di Bali telah memicu lahirnya berbagai destinasi pendukung yang luar biasa di sekitarnya. Artikel ini adalah peta harta karunmu.
Lupakan membuka puluhan tab browser untuk merangkai itinerary. Di sini, kamu akan menemukan daftar terlengkap wisata dekat Pura Besakih, mulai dari spot foto yang bikin feed Instagram-mu meledak, petualangan yang memompa adrenalin, hingga jejak sejarah kerajaan yang megah. Siap? Ayo kita mulai petualangan di jantung spiritual Bali!
Tabel Ringkasan: Rangkuman Petualangan di Sekitar Pura Besakih
Untuk membantumu merencanakan petualangan dengan cepat, ini dia rangkuman singkat destinasi-destinasi terbaik di sekitar Pura Besakih. Tabel ini sengaja dirancang agar kamu bisa langsung memindai pilihan berdasarkan minat, jarak, dan budget.
Nama Tempat Wisata | Jenis Wisata | Estimasi Jarak dari Pura Besakih | Harga Tiket Masuk (Domestik) |
Taman Edelweis Bali | Alam, Foto | ~2.5 km (5-7 menit) | Rp 20.000 – Rp 30.000 |
Taman Jinja Bali | Alam, Foto | ~1.8 km (5 menit) | Rp 10.000 – Rp 15.000 |
Bukit Jambul | Alam, Pemandangan | ~15 km (30 menit) | Gratis (Bayar Parkir) |
Telaga Waja Rafting | Petualangan | ~10-15 km (titik awal) | Mulai Rp 400.000 (paket) |
Air Terjun Tukad Cepung | Alam, Petualangan | ~26 km (50 menit) | Rp 15.000 – Rp 30.000 |
Tirta Gangga | Budaya, Sejarah | ~30 km (35-45 menit) | Rp 35.000 |
Taman Ujung Soekasada | Budaya, Sejarah | ~35 km (50-60 menit) | Rp 15.000 – Rp 25.000 |
Kertha Gosa | Budaya, Sejarah | ~25 km (45 menit) | Rp 15.000 |
Desa Tenganan | Budaya, Desa Adat | ~25 km (45-50 menit) | Donasi / Rp 10.000-Rp 20.000 |
Pura Lempuyang | Budaya, Spiritual | ~35 km (60-75 menit) | Rp 30.000 – Rp 50.000 |
Destinasi Instagramable Wajib Kunjung Dekat Besakih
Beberapa tahun terakhir, pariwisata di sekitar Besakih telah berevolusi. Bukan lagi hanya tentang kunjungan spiritual, tetapi juga tentang pengalaman visual yang memukau. Lahirnya destinasi-destinasi yang sengaja dirancang untuk memanjakan mata dan kamera menjadi bukti bahwa para pelaku wisata lokal sangat memahami keinginan para pelancong modern. Tempat-tempat ini secara strategis memanfaatkan lalu lintas wisatawan yang sudah ada menuju Pura Besakih, menawarkan pelengkap perjalanan yang sempurna.
1. Taman Edelweis Bali: Hamparan Bunga Abadi di Kaki Agung

Deskripsi: Jangan terkecoh dengan namanya, lautan bunga putih yang menghampar indah di sini sebenarnya adalah Bunga Kasna, yang oleh warga lokal dijuluki sebagai “Edelweis dari Bali”. Bunga ini diklaim hanya bisa tumbuh subur di kawasan sejuk Desa Temukus ini. Taman ini menawarkan sebuah pemandangan magis dengan latar belakang langsung kemegahan Gunung Agung yang gagah perkasa, terutama saat cuaca cerah di pagi hari.
Kenapa Wajib ke Sini: Ini adalah surga sejati bagi para pemburu foto. Kamu bisa bebas berpose di berbagai spot ikonik yang telah disediakan, seperti kincir angin raksasa ala Belanda, ayunan romantis, jembatan kayu yang membentang di atas taman, gardu pandang eksotis, hingga bingkai foto berbentuk hati. Udaranya yang sejuk dan terkadang diselimuti kabut tipis justru menambah kesan dramatis dan mistis pada hasil fotomu.
Info Praktis:
- Lokasi: Desa Temukus/Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
- Jarak dari Pura Besakih: Sangat dekat, hanya sekitar 2-2.5 km atau 5-7 menit berkendara.
- Jam Buka: 07.00 – 18.00 WITA.
- Tiket Masuk: Wisatawan domestik sekitar Rp 20.000 – Rp 30.000, sedangkan wisatawan mancanegara Rp 50.000.
2. Taman Jinja Bali: Sepotong Jepang di Tanah Karangasem

Deskripsi: Bersiaplah merasa seperti teleportasi ke Negeri Sakura! Taman Jinja, yang baru dibuka pada Februari 2019, adalah taman berkonsep Jepang pertama di Bali. Daya tarik utamanya yang tak bisa ditolak adalah deretan
torii (gerbang kuil berwarna merah) yang terbuat dari bambu, menciptakan sebuah lorong foto yang sangat estetik dengan latar belakang lembah hijau subur dan pesona Gunung Agung.
Kenapa Wajib ke Sini: Selain torii yang menjadi magnet utama, kamu bisa menyewa kimono dengan harga terjangkau untuk mendapatkan pengalaman foto yang lebih otentik dan totalitas. Tempat ini menjadi favorit di kalangan anak muda dan menawarkan suasana yang benar-benar unik, sebuah selingan yang menyegarkan dari destinasi-destinasi Bali pada umumnya.
Info Praktis:
- Lokasi: Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
- Jarak dari Pura Besakih: Sangat dekat, hanya sekitar 1.8 km. Lokasinya juga berdekatan dengan Taman Edelweis (sekitar 800 meter), membuatnya sangat efisien untuk dikunjungi dalam satu waktu.
- Jam Buka: 08.00 – 19.00 WITA.
- Tiket Masuk: Sangat terjangkau, sekitar Rp 10.000 – Rp 15.000 per orang.
3. Bukit Jambul: Karpet Hijau Sawah Terasering

Deskripsi: Terletak strategis di perbatasan Kabupaten Klungkung dan Karangasem, Bukit Jambul adalah sebuah rest area alami yang menyuguhkan pemandangan kelas dunia. Dari ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut, matamu akan dimanjakan oleh panorama harmonis dari hamparan sawah terasering, lembah hijau yang dalam, kebun cengkeh, dan birunya laut di kejauhan yang membingkai gugusan pulau Nusa Penida.
Kenapa Wajib ke Sini: Ini adalah titik persinggahan yang sempurna dalam perjalananmu menuju atau pulang dari Pura Besakih. Udaranya yang sejuk dan pemandangannya yang menenangkan jiwa menjadikannya lokasi ideal untuk sekadar bersantai, menyeruput kopi, atau menikmati makan siang di salah satu restoran dengan pemandangan epik yang tersedia di sekitarnya.
Info Praktis:
- Lokasi: Jalan Raya Besakih, Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
- Jarak dari Pura Besakih: Sekitar 15 km, dan berada di jalur utama jika kamu datang dari arah Klungkung.
- Jam Buka: Area publik ini terbuka 24 jam.
- Tiket Masuk: Gratis! Kamu hanya perlu membayar biaya parkir kendaraan, sekitar Rp 2.000 untuk motor atau Rp 5.000 untuk mobil.
Petualangan Memacu Adrenalin & Pesona Alam Liar
Kondisi geografis di sekitar Pura Besakih, yang didominasi oleh gunung berapi tertinggi di Bali, menciptakan lanskap yang ideal untuk wisata petualangan. Lerengnya yang curam dan sistem DAS (Daerah Aliran Sungai) yang kompleks melahirkan sungai-sungai deras yang sempurna untuk arung jeram, sementara puncaknya sendiri menjadi magnet bagi para pendaki. Di antara lipatan-lipatan alamnya, tersembunyi pula keajaiban seperti air terjun di dalam gua, menawarkan pengalaman yang jauh dari sekadar tamasya biasa.
4. Telaga Waja Rafting: Menaklukkan Jeram Ganas di Bawah Bayang-bayang Agung

Deskripsi: Siap untuk basah-basahan dan berteriak sepuasnya? Arung jeram di Sungai Telaga Waja bukanlah sekadar rekreasi air biasa. Sungai ini terkenal memiliki rute terpanjang di Bali (sekitar 14-18 km) dengan tingkat kesulitan yang lebih menantang (level III-IV) dibandingkan Sungai Ayung di Ubud, menawarkan pengalaman yang benar-benar memompa adrenalin. Salah satu keunggulannya adalah airnya yang sangat jernih dan bersih karena bersumber langsung dari mata air pegunungan di kaki Gunung Agung.
Kenapa Wajib ke Sini: Selain menaklukkan jeram-jeram yang seru, kamu akan disuguhi pemandangan alam yang masih perawan di sepanjang aliran sungai. Kamu akan melewati air terjun kecil, tebing-tebing hijau, dan merasakan sensasi puncak meluncur dari bendungan setinggi 4 meter di akhir rute. Banyak yang setuju bahwa ini adalah pengalaman petualangan air terbaik di Bali.
Info Praktis:
- Lokasi: Titik awal (start point) berada di area Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
- Jarak dari Pura Besakih: Cukup dekat. Banyak operator tur yang menggabungkan paket rafting Telaga Waja dengan kunjungan ke Pura Besakih dalam satu hari.
- Durasi: Aktivitas arung jeramnya sendiri memakan waktu sekitar 2.5 hingga 3 jam.
- Harga: Harga online biasanya mulai dari Rp 400.000 per orang. Sangat disarankan untuk memesan secara online karena harga publish yang ditawarkan langsung di lokasi bisa jauh lebih mahal, bahkan hampir 4x lipat. Paket biasanya sudah termasuk pemandu profesional, peralatan keselamatan, dan makan siang.
5. Air Terjun Tukad Cepung: Cahaya Surga di Dalam Gua

Deskripsi: Lupakan bayanganmu tentang air terjun biasa yang jatuh di alam terbuka. Tukad Cepung adalah sebuah permata tersembunyi yang lokasinya berada di dalam sebuah gua batu yang megah. Untuk mencapainya, kamu perlu melakukan trekking singkat menuruni puluhan anak tangga dan menyusuri aliran sungai kecil di antara tebing-tebing batu yang menjulang tinggi.
Kenapa Wajib ke Sini: Puncak keajaiban Tukad Cepung terjadi saat sinar matahari menembus celah gua di atasnya. Fenomena ini menciptakan pilar-pilar cahaya magis yang menyinari tirai air terjun, seolah-olah cahaya dari surga sedang turun ke bumi. Momen ini sangat fotogenik dan memberikan pengalaman yang sureal dan tak terlupakan. Waktu terbaik untuk menyaksikan efek cahaya ini adalah antara pukul 11.00 hingga 14.00 WITA.
Info Praktis:
- Lokasi: Jalan Tembuku, Dusun Penida Kelod, Kabupaten Bangli.
- Jarak dari Pura Besakih: Sekitar 26 km atau 50-60 menit berkendara.
- Jam Buka: 07.00 – 18.00 WITA.
- Tiket Masuk: Berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 30.000 per orang.
6. Pura Pasar Agung: Gerbang Pendakian Spiritual ke Puncak Agung

Deskripsi: Terletak di lereng selatan Gunung Agung, Pura Pasar Agung tidak hanya menjadi tempat suci yang penting tetapi juga berfungsi sebagai salah satu dari dua titik awal utama untuk mendaki gunung tertinggi di Bali. Pura ini sendiri sudah menawarkan pemandangan yang menakjubkan dan suasana yang sangat sakral, bahkan jika kamu tidak berniat mendaki.
Kenapa Wajib ke Sini: Bagi para pendaki sejati, ini adalah rute tercepat menuju puncak kawah Gunung Agung, dengan estimasi waktu pendakian sekitar 4 hingga 5 jam, meskipun medannya cukup terjal. Bagi non-pendaki, mengunjungi area pura ini saja sudah memberikan pengalaman spiritual yang mendalam dengan pemandangan spektakuler tanpa harus bersusah payah mendaki penuh.
Info Praktis:
- Lokasi: Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.
- Jarak dari Pura Besakih: Meskipun berada di lereng gunung yang sama, ini adalah jalur pendakian yang berbeda.
- Jam Buka: Area pura umumnya terbuka untuk kunjungan, namun aktivitas pendakian harus didampingi pemandu dan wajib memperhatikan hari-hari suci di mana pendakian dilarang.
- Tiket Masuk: Terdapat biaya masuk atau donasi untuk memasuki area pura, sekitar Rp 25.000 – Rp 50.000. Biaya untuk pemandu pendakian bervariasi tergantung kesepakatan.
Jelajah Istana Air & Jejak Sejarah Kerajaan Bali Timur
Wilayah Karangasem dan Klungkung adalah pusat dari kerajaan-kerajaan kuno yang pernah berjaya di Bali. Warisan mereka tidak hanya berupa pura-pura agung, tetapi juga manifestasi kekayaan dan kekuasaan dalam bentuk taman dan istana air yang megah, seperti Tirta Gangga dan Taman Ujung. Bangunan-bangunan ini, dengan arsitektur yang memadukan gaya Bali, Eropa, dan Cina, menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu dan selera kosmopolitan para rajanya. Mengunjungi tempat-tempat ini memberikan konteks sejarah yang lebih dalam terhadap Pura Besakih sebagai pusat spiritual kerajaan.
7. Tirta Gangga: Istana Air Magis Peninggalan Raja

Deskripsi: Dibangun pada tahun 1946 oleh Raja Karangasem terakhir, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem, Tirta Gangga adalah sebuah labirin kolam, air mancur yang anggun, dan patung-patung dewa-dewi yang tersebar di taman yang sangat rimbun dan terawat. Nama “Tirta Gangga” secara harfiah berarti “Air dari Sungai Gangga,” sebuah penghormatan yang menunjukkan betapa sucinya air di tempat ini bagi masyarakat Hindu Bali.
Kenapa Wajib ke Sini: Spot paling ikonik dan incaran para fotografer adalah deretan batu pijakan berbentuk koin di tengah kolam utama yang dipenuhi ikan koi berukuran jumbo. Berfoto di sini akan memberikan ilusi seolah kamu sedang berjalan anggun di atas air. Jika cuaca panas, jangan ragu untuk berenang di kolam pemandian khusus yang airnya berasal langsung dari mata air, sangat segar dan jernih!.
Info Praktis:
- Lokasi: Jalan Raya Abang, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem.
- Jarak dari Pura Besakih: Sekitar 30 km atau 35-45 menit berkendara.
- Jam Buka: 06.00 – 19.00 WITA.
- Tiket Masuk: Wisatawan domestik Rp 35.000, wisatawan mancanegara Rp 70.000. Ada biaya tambahan untuk berenang (sekitar Rp 10.000).
8. Taman Ujung Soekasada: Pesona Arsitektur Bali & Eropa

Deskripsi: Sering juga disebut sebagai Ujung Water Palace, taman seluas 10 hektar ini adalah kompleks peristirahatan megah lainnya yang dibangun oleh Raja Karangasem. Keunikan utamanya terletak pada perpaduan arsitektur Bali dan Eropa yang harmonis. Kamu akan menemukan pilar-pilar megah bergaya Romawi, jembatan-jembatan ikonik, dan sebuah balai utama bernama Balai Gili yang seolah mengapung di tengah kolam besar.
Kenapa Wajib ke Sini: Jangan lewatkan kesempatan untuk menaiki puluhan anak tangga menuju bangunan tertinggi di area ini, yaitu Balai Lunjuk. Dari puncaknya, kamu akan disuguhi pemandangan 360 derajat yang mencakup seluruh area taman, birunya lautan di Pantai Ujung, dan hijaunya Bukit Bisbis. Karena suasananya yang sangat romantis dan megah, tempat ini menjadi lokasi favorit untuk sesi foto
prewedding.
Info Praktis:
- Lokasi: Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem.
- Jarak dari Pura Besakih: Sekitar 35 km atau 50-60 menit berkendara.
- Jam Buka: 07.00 – 19.00 WITA.
- Tiket Masuk: Wisatawan domestik Rp 25.000, wisatawan mancanegara Rp 75.000.
9. Taman Kertha Gosa: Mengintip Balai Peradilan Kuno

Deskripsi: Berada tepat di jantung kota Semarapura, Klungkung, Kertha Gosa adalah bagian dari kompleks Puri Agung Semarapura yang merupakan peninggalan Kerajaan Klungkung. Bangunan paviliun terbuka ini dulunya berfungsi sebagai balai pengadilan, tempat raja dan para petingginya memutuskan berbagai perkara hukum berdasarkan adat.
Kenapa Wajib ke Sini: Daya tarik utamanya adalah langit-langit bale (paviliun) yang dihiasi dengan lukisan wayang gaya Kamasan yang sangat detail dan sarat makna. Lukisan-lukisan ini menggambarkan kisah-kisah epik dari mitologi Hindu dan hukum karma (baik-buruknya perbuatan dan ganjarannya), yang berfungsi sebagai pengingat visual bagi para terhukum. Mengunjungi Kertha Gosa adalah sebuah pelajaran sejarah dan seni yang sangat berharga dalam satu waktu.
Info Praktis:
- Lokasi: Jalan Kenanga No.11, Semarapura Kelod, Klungkung.
- Jarak dari Pura Besakih: Sekitar 25 km. Seringkali menjadi perhentian pertama dalam paket tur menuju Besakih dari arah selatan.
- Jam Buka: 08.00 – 17.00 WITA.
- Tiket Masuk: Wisatawan domestik dewasa Rp 15.000, dan anak-anak Rp 10.000.
Menyibak Permata Tersembunyi & Keunikan Desa Adat
Bali Timur adalah rumah bagi komunitas Bali Aga, penduduk asli Bali yang berhasil mempertahankan tradisi dan cara hidup dari era pra-Majapahit. Desa-desa seperti Tenganan menjadi jendela hidup ke masa lalu. Selain itu, kawasan ini juga menyimpan desa-desa lain seperti Kamasan dan Sidemen yang menawarkan pengalaman budaya dan alam yang lebih otentik, tenang, dan jauh dari hiruk pikuk turisme massal di Bali Selatan. Ini adalah pilihan sempurna bagi para pelancong yang mencari kedalaman budaya dan ketenangan sejati.
10. Desa Tenganan Pegringsingan: Jendela Menuju Bali Kuno

Deskripsi: Seolah memasuki mesin waktu, Desa Tenganan adalah salah satu desa Bali Aga (Bali asli) tertua dan paling terawat di Bali. Masyarakat di sini masih hidup dengan aturan adat kuno yang disebut awig-awig, yang diwariskan selama berabad-abad dan menjaga desa ini dari pengaruh luar yang berlebihan.
Kenapa Wajib ke Sini: Kamu bisa melihat langsung kehidupan masyarakat yang unik, arsitektur rumah-rumah tradisional yang tertata sangat rapi dan seragam, serta menyaksikan proses pembuatan kain tenun yang sangat langka dan berharga, yaitu Kain Gringsing. Kain ini dibuat dengan teknik ikat ganda yang sangat rumit dan dipercaya memiliki kekuatan magis untuk menolak bala. Jika kamu berkunjung pada waktu yang tepat (biasanya sekitar bulan Juni), kamu bisa menyaksikan tradisi Perang Pandan (mekare-kare), sebuah ritual adu ketangkasan antar pemuda desa.
Info Praktis:
- Lokasi: Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.
- Jarak dari Pura Besakih: Sekitar 25 km atau 45-50 menit berkendara.
- Jam Buka: Umumnya dari pukul 07.00 hingga 18.00 WITA.
- Tiket Masuk: Biasanya berupa donasi sukarela atau tiket masuk sekitar Rp 10.000 – Rp 20.000.
11. Desa Seni Kamasan: Galeri Hidup Lukisan Wayang Klasik

Deskripsi: Kamasan adalah “gudangnya” seni lukis tradisional gaya wayang di Bali. Gaya lukisan ini sangat khas, menggunakan palet warna terbatas dari bahan-bahan alami dan menceritakan epos Ramayana serta Mahabharata. Secara historis, karya seni dari Kamasan digunakan untuk menghiasi pura dan istana, termasuk langit-langit Kertha Gosa yang terkenal.
Kenapa Wajib ke Sini: Ini adalah kesempatan langka untuk melihat seni Bali dalam bentuknya yang paling murni. Kamu bisa mengunjungi sanggar-sanggar para seniman, melihat proses melukis secara langsung dari tahap sketsa hingga pewarnaan, dan membeli karya seni otentik langsung dari sumbernya. Selain seni lukis, desa ini juga dikenal dengan kerajinan perak dan emasnya yang halus. Ini adalah pengalaman budaya yang mendalam bagi para pecinta seni sejati.
Info Praktis:
- Lokasi: Kecamatan Klungkung, sangat dekat dengan Kertha Gosa.
- Jarak dari Pura Besakih: Sekitar 25 km.
- Jam Buka: Sanggar-sanggar seniman biasanya buka pada jam kerja normal.
- Tiket Masuk: Gratis! Kamu hanya perlu membayar untuk karya seni yang ingin kamu beli sebagai oleh-oleh.
12. Lembah Sidemen: Ketenangan Pedesaan Bali yang Sesungguhnya

Deskripsi: Sering dijuluki sebagai “Ubud 20 tahun yang lalu,” Sidemen adalah sebuah lembah subur yang dipenuhi oleh sawah terasering hijau zamrud, dialiri sungai jernih, dan dibingkai oleh pemandangan Gunung Agung yang menakjubkan. Suasananya sangat tenang, damai, dan otentik, menjadikannya tempat yang sempurna untuk melarikan diri dari hiruk pikuk kehidupan modern.
Kenapa Wajib ke Sini: Aktivitas utama di sini adalah slow travel. Kamu bisa melakukan trekking menyusuri pematang sawah, bersepeda santai melewati desa-desa kecil, mengikuti kelas memasak hidangan Bali, mencoba membuat perhiasan perak, atau sekadar bersantai di teras vila dengan pemandangan yang tak ternilai harganya. Sidemen adalah tempat untuk mengisi ulang energi dan menikmati Bali dalam ritme yang lebih lambat.
Info Praktis:
- Lokasi: Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem.
- Jarak dari Pura Besakih: Cukup dekat, sekitar 17 km atau 20-30 menit berkendara.
- Jam Buka: Area publik terbuka 24 jam.
- Tiket Masuk: Gratis!
Spot Tambahan yang Sayang untuk Dilewatkan
Selain destinasi utama yang sudah dibahas, kawasan Bali Timur masih menyimpan banyak titik-titik kecil yang menarik dan seringkali terlewatkan oleh wisatawan. Menyajikan daftar singkat ini akan memberikan nilai tambah yang signifikan, menunjukkan kedalaman riset dan memberikan opsi off-the-beaten-path bagi kamu yang ingin menjelajah lebih jauh.
- Mahagiri Panoramic Resort & Restaurant: Ini bukan sekadar tempat menginap. Restorannya terbuka untuk umum dan menawarkan salah satu pemandangan Gunung Agung dan sawah terasering terbaik di seluruh area Rendang. Tempat ini adalah pilihan sempurna untuk makan siang setelah lelah menjelajahi Besakih. Jaraknya hanya sekitar 8-9 km dari Pura Besakih.
- Embung Besakih: Sebuah danau buatan (embung) yang berfungsi sebagai penampung air hujan ini kini telah bertransformasi menjadi spot rekreasi lokal. Dikelilingi oleh taman bunga, tempat ini menawarkan suasana tenang untuk bersantai dan berfoto, jauh dari keramaian. Lokasinya berada di wilayah Temukus, tidak jauh dari Taman Edelweis.
- Lembah Gintungan: Ini adalah spot foto kekinian yang menawarkan panorama spektakuler berupa lembah, perbukitan, dan lautan dari kejauhan. Dikelilingi oleh kebun bunga gemitir dan kasna yang tertata indah, tempat ini juga menyediakan area kemah bagi para petualang. Lokasinya berada di puncak bukit di Desa Pakraman Tarib, Desa Besakih.
- Pura Goa Lawah: Dikenal sebagai “Pura Gua Kelelawar,” pura ini menawarkan pemandangan yang unik dan sedikit mistis. Ribuan kelelawar bergelantungan di langit-langit gua yang berada tepat di belakang altar utama, menciptakan suara riuh yang khas. Lokasinya yang berada di pesisir pantai menjadikannya perhentian yang mudah dijangkau saat melakukan perjalanan dari Bali Selatan menuju Karangasem.
Rangkai Petualanganmu: Contoh Itinerary Sehari Penuh di Jantung Bali Timur
Memiliki banyak pilihan terkadang bisa membingungkan. Untuk membantumu, berikut adalah contoh itinerary sehari penuh yang bisa kamu modifikasi sesuai minat. Rencana perjalanan ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang seimbang antara budaya, alam, dan sesi foto yang tak terlupakan, dengan rute yang logis dan efisien untuk memaksimalkan waktumu.
- Tema Itinerary: Kombinasi Foto Instagramable, Budaya, dan Petualangan Ringan.
- Pagi (08.00 – 12.00): Sesi Foto & Pemandangan Alam
- 08.00: Mulailah harimu dari Klungkung dengan mengunjungi Kertha Gosa. Dapatkan dosis sejarah dan seni di pagi hari saat suasana masih tenang.
- 09.30: Lanjutkan perjalanan ke arah Besakih dan singgah sejenak di Bukit Jambul. Ambil beberapa foto pemandangan sawah terasering yang ikonik.
- 10.30: Tiba di area Besakih. Langsung tancap gas ke Taman Jinja dan Taman Edelweis. Karena lokasinya sangat berdekatan, kamu bisa mengunjungi keduanya dalam satu waktu untuk mengumpulkan stok foto terbaik sebelum ramai.
- Siang (12.00 – 15.00): Puncak Spiritual & Makan Siang Epik
- 12.00: Isi perut di Mahagiri Panoramic Restaurant. Nikmati hidangan lezat sambil memandangi salah satu pemandangan Gunung Agung terbaik yang pernah ada.
- 13.30: Kunjungi tujuan utama, Pura Agung Besakih. Alokasikan waktu setidaknya 1.5 hingga 2 jam untuk menjelajahi kompleks pura terbesar di Bali ini. Sangat disarankan untuk menggunakan jasa pemandu lokal agar mendapatkan penjelasan mendalam tentang sejarah dan makna setiap pura.
- Sore (15.00 – 18.00): Petualangan Air & Relaksasi
- Pilihan A (Petualangan): Jika kamu masih punya banyak energi dan suka tantangan, dari Besakih lanjutkan perjalanan menuju Air Terjun Tukad Cepung (sekitar 50 menit perjalanan). Rasakan sendiri sensasi magis menemukan air terjun yang tersembunyi di dalam gua.
- Pilihan B (Santai & Sejarah): Jika kamu ingin sore yang lebih santai, berkendaralah menuju Tirta Gangga (sekitar 40 menit perjalanan). Habiskan sisa soremu dengan berjalan-santai di antara kolam dan air mancur di istana air yang menenangkan ini.
- Malam: Kembali ke penginapanmu atau nikmati makan malam di area Candidasa atau Sidemen yang tenang sebelum mengakhiri hari yang penuh petualangan.
Panduan Praktis & Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Setelah mengetahui semua destinasi menakjubkan ini, kamu mungkin punya beberapa pertanyaan praktis. Bagian ini dirancang untuk menjawab kekhawatiran umum dan memastikan perjalananmu ke kawasan Besakih berjalan lancar dan menyenangkan.
Kapan waktu terbaik mengunjungi kawasan Besakih?
Waktu terbaik adalah pada pagi hari, sekitar pukul 08.00 hingga 10.00 WITA. Pada jam ini, cuaca cenderung cerah, memberikanmu kesempatan terbaik untuk melihat puncak Gunung Agung dengan jelas, dan suasana di tempat wisata belum terlalu ramai. Dari segi musim, musim kemarau (sekitar April – Oktober) adalah waktu yang ideal untuk aktivitas luar ruangan. Hindari berkunjung saat ada upacara besar seperti Ida Bhatara Turun Kabeh jika kamu tidak menyukai keramaian yang ekstrem, karena ribuan umat akan datang untuk bersembahyang.
Apa yang harus aku kenakan saat mengunjungi pura?
Wajib hukumnya untuk berpakaian sopan. Kenakan pakaian yang menutupi bahu dan lutut. Saat memasuki Pura Besakih dan pura suci lainnya, kamu akan diwajibkan memakai sarung dan selendang (senteng). Jika tidak membawa, biasanya tersedia tempat penyewaan di dekat pintu masuk. Perlu diingat, bagi wanita yang sedang dalam periode menstruasi, terdapat larangan untuk memasuki area suci pura sesuai dengan adat setempat.
Apakah ada tempat makan enak dan murah di sekitar Besakih?
Tentu saja! Untuk pengalaman makan dengan pemandangan terbaik, Mahagiri Panoramic Restaurant atau Lereng Agung Restaurant adalah pilihan utama. Untuk pilihan yang lebih lokal dan terjangkau, kamu bisa mencoba warung-warung makan yang ada di sekitar area Bukit Jambul atau mencari
Warung Makan Besakhi Enak yang berlokasi di dekat pintu masuk pura.
Bagaimana cara terbaik untuk berkeliling di area ini?
Cara paling fleksibel dan efisien adalah dengan menyewa mobil beserta sopir atau menyewa sepeda motor. Transportasi umum di area ini sangat terbatas dan tidak menjangkau semua lokasi wisata. Dengan kendaraan pribadi, kamu bisa bebas berhenti di mana saja, mengatur jadwalmu sendiri, dan menjelajahi jalan-jalan kecil yang indah di pedesaan Bali Timur.
Siap Menjelajahi Wajah Lain Bali?
Seperti yang sudah kita jelajahi bersama, kawasan di sekitar Pura Besakih bukanlah sebuah destinasi tunggal, melainkan sebuah mozaik pengalaman yang luar biasa kaya dan beragam. Dari puncak spiritualitas di Pura Agung Besakih, keseruan memacu adrenalin di jeram Telaga Waja, hingga pesona ala Jepang di Taman Jinja, Bali Timur menawarkan sebuah paket petualangan yang lengkap.
Jadi, saat kamu merencanakan perjalanan berikutnya ke Pulau Dewata, ingatlah bahwa ada sebuah dunia yang menakjubkan yang menanti di balik gerbang candi termegah di Bali. Pergilah, jelajahi, dan temukan versimu sendiri dari jantung spiritual Bali ini.
Terima kasih sudah menemani perjalanan virtual ini! Punya tips, pengalaman, atau mungkin tempat favorit lain di sekitar Besakih yang belum disebutkan? Jangan ragu untuk membagikannya di kolom komentar di bawah ya. Mari kita saling berbagi inspirasi untuk petualangan selanjutnya!